Menjadi kesatuan yang kuat, menjadi keluarga hebat | #4

 Apa yang ditulis disini hanya karangan semata beserta rasa Halusinasi dan Imajinasi dari penulisnya hanya dari prespektif satu orang saja berdasar yang dirasakan dan yang dialami oleh penulisnya dan ini sedikit dilebihkan atau dikurangi dari kisah yang sebenarnya. Ini adalah next episode dari SEMAKIN RAMAI SEMAKIN BANYAK CINTA.

Karena cinta tidak cukup untuk sebuah keluarga yang besar dan dari situ manusia akan sadar bahwa keluarga bukan hanya tentang cinta, tapi keluarga itu ialah satu kesatuan dimana masing masing dari manusia tidak ada ego di dirinya, dimana manusia tahu bahwa menjadi kesatuan lebih baik dari pada menjadi satu orang yang 'EGOIS'.

Perjalanan kami dimulai dari tanggal 5 Maret 2021 dimana saat matahari mulai menampakan diri kebumi kami pun berkumpul dan menyiapkan sangat dini hari sembari menunggu yang lain untuk datang dan pergi kesuatu tujuan untuk melatih diri.

Berkumpul nya kami dipagi hari sambil menyiapkan barang yang kami kemas dihari sebelumnya, kami melakukan apel pelepasan untuk dokumentasi formal dan sebagai kenangan kenangan sebelum melatih diri disuatu tempat yang tak pernah kami kunjungi. 

Dalam perjalanan menggunaka truk TNI kami peserta berbincang riang sambil bercanda riang untuk menambah kerekatan pertemanan kami, kami pun sampai untuk menjemput teman kami yang lain di suatu daerah yang berbeda. 

SAMPAI DITEMPAT TUJUAN.

Kami melakukan kewajiban sebagai hamba tuhan Yang Maha Esa.

Setelah itu, di saat matahari menjunjung tinggi di alam semesta kami berkumpul dan berbaris sesuai kelompok yang ditetapkan. Disaat baris-berbaris firasat meutarakan bayangan nya dalam suatu kata 'sabar' ini latihan bro, tapi pikiran berkata 'cape' badan ini, nafsu pun melonjak 'lawan' dan hati mematahkan 'jangan' karna ini ialah suatu kebaikan.

Yang kami pikirkan ialah keresahan dan ingin pulang, pulang, pulang, pulang atau gagal. 23 orang berjuang untuk mengikuti pelatihan dari organisasi yang hebat, rasa ingin pulang dikalah kan oleh niat, dan kami ingin terus berjuang bagaimana pun keadaan nya, karena kami teman.

Makan pun tiba di alas plastik yang diatas nya ditaruh kertas, makan telah tiba berdoa dan setelah itu baris lagi~.

Dihari terakhir pikiran di dalam otak melayangkan kata kata yang sangat menyenang kan :

 'PULANG~' - 'Aku rindu Bantal~' - 'Aku rindu tilam~' - 'Air Es aku datang~' - 'Beb sabar aku hari ini pulang~' - 'Mamaaaaaaaaaa akhirnya aku pulang~' - 'Rokok ku, aku datang~'.


Tapi dan ternyata, perjuangan belum berakhir teman. Sebelum pulang kami masih ada tes terakhir, yaitu tes jantung, mental, dan keberanian. Dimana kami melewati 6 POS yang membahas tentang Materi yang di ajarkan oleh kaka-kaka yang hebat sebagai siswa besar, Tes mengenai Kepempinan dan Organisasi, Manajemen Keuangan, Manajemen Konflik, Proposal dan Surat, Lobbying, Pengembangan Program Kerja.

Disetiap pos kami diberi pertanyaan yang menyudutkan dan mengulang, bukan hanya itu kadang juga dapat suara keras, hukuman, tugas, dan tantang, tapi kami tau bahwa ini adalah inti dari pelatihan yaitu UJIAN untuk membentuk karakter, mental, sikap, sifat agar kami lebih baik.

Sampai lah di penguhujung pelatihan kami cukup senang karna tidak ada lagi teriakan atau pun bentakan dari kaka-kakanya~.

DAN TERNYATA SESUATU YANG TAK DIPERKIRA KAN.

Ujian masih ada, ujian dimana sebagian dari kami tidak lolos untuk mengikuti Organisasi yang hebat ini, kami dibentak, dimarah, dan disudutkan di dalam pilihan yang sulit, kekeluargaan antar teman atau organisasi. Suasana jadi haru seketika teman teman mengeluarkan hujan dimata nya, dan kaka yang hebat tidak ingin adiknya gagal pun menangis, sungguh ini pilihan yang memilukan, yang membuat pikiran menjadi 'alam semesta tak berujung' tak ada solusi, apa yang harus dilakukan, apaa yang harus dikerjakan, tak ada pembicaraan, membisu, tak bisa melawan, bingung, KAMI TIDAK INGIN PISAH.

Dan pada akhirnya, ini ialah skenario ujian yang dirancang secara sengaja dengan membawa suasana yang sangat hebat dalam kesedihan, seperti nyata tanpa rekayasa. Tawa, Bahagia, Kesedihan, Kesenangan jadi satu di penghujung acara.

Terima kasih kaka kaka yang hebat, berkat kalian kami mengerti bahwa keluarga itu ialah Rantai, satu kesatuan, sedih bersama, tawa bersama, makan bersama, jatuh bersama, bangun bersama, dan keluarga bukan hanya tentang cinta saja tetapi keluarga melebihi segalanya.

Untuk kaka siswa besar, senior kami, terimakasih telah memberikan ilmu, pengalaman, dan nasihat kepada kami terimakasih mengizin kan kami bergabung menjadi keluarga yang baru. Kami tak kan lupa, kami sayang kalian, kami tak akan binasa, kami selalu ada untuk kaka.

TERIMA KASIH KAKA SEMUANYA~.

Baca episode atau part lainya disini : STORY KITA

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer